Perang Kristen

Perang Kristen adalah sederetan perang yang terjadi sejak reformasi abad ke 16 di Eropa. Berawal dari pertengahan Rennaissans. Perang ini juga terkait dengan masalah politik di Eropa Utara dengan semua kekuatan Paus di Roma.

Reformasi Jerman

Tahun 1517, Martin Luther mengumumkan gagasannya dengan menulis 95 tesis dan memakunya di pintu gereja Wittenburg: tindakan ini menyebabkan peringatan pada katolik jerman dan Roma sendiri, karena posisi Luther pada masa teokratis. Luther dipinta menarik serangannya pada gereja katolik, namun ini membuatnya tambah semakin vocal. Paus lalu mengirim ancaman pembuangan tertulis dari gereja (disebut bull) yang dibakar di depan umum oleh Luther tahun 1520. para pangeran Jerman kemudian mendukung Luther.

Perang Kristen pertama 1524 -1525

Pecah antara pengikut Luther dan katolik. Tahun 1526 diadakan perdamaian, namun tahun 1529, pihak katolik melanggar perjanjian. Sejak ini kaum Lutheran disebut protestan.

Perang Kristen kedua 1546-1555

Kaisar romawi suci memihak Roma dan melancarkan perang pada protestan. Tahun 1555 diadakan perjanjian damai. Protestan segera mengembang luas dan dianut oleh separuh populasi, dan diakui keberadaannya.

Reformasi Skandinavia

Tahun 1536, sebuah sidang di Copenhagen menghapuskan kekuasaan katolik di denmark, Norwegia dan Islandia. Swedia secara resmi mengadopsi protestanisme tahun 1529.

Perang Kristen ketiga 1529-1531

Reformasi di Swiss dipimpin oleh pastor Swis Huldreich Zwingli (1484-1531) di Zurich. Dalam perang ini, Zwingli terbunuh. Setelah itu penduduk Swiss dibebaskan memilih agama yang mereka yakini. John Calvin, seorang protestan, kemudian menguasai Swiss dan melarang segala bentuk katolik. Selain itu tarian, perjudian, permainan kartu dan hiburan lain di larang di Geneva, mereka yang tertangkap di hokum mati.

Perang Kristen keempat 1562-2598

1572, terjadi pembantaian hari st Bartholomew, dimana protestan dibantai oleh katolik. Lalu raja perancis Henry IV, merasa bersimpati dengan protestan, mengeluarkan Edict of Nantes yang secara resmi mengakui protestan di perancis. Edict ini dilanggar tahun 1685, dan protestan di bunuh atau di usir dari perancis, sepenuhnya.

Perang Kristen kelima 1560-1567

Reformasi di Skotlandia berpuncak pada kemunculan pengikut Calvinis, John Knox, yang ditahun 1560, meminta parlemen skotlandia memeluk protestanisme. Mary ratu Scotlandia, melancarkan perang tujuh tahun untuk menolaknya namun gagal.

Reformasi di Inggris

Gereja katolik kemudian ditekan dan property mereka dikembalikan ke kerajaan. Tindakan ini tidak berarti raja Henry yang berkuasa saat itu menerima protestanisme sendiri: sebaliknya, ia menulis Akta enam butir tahun 1539, yang menyatakan kalau penolakan doktrin katolik adalah kafir.
Henry mengangkat dirinya sebagai kepala gereja inggris. Pendeta katolik yang menentang dibakar, begitu juga para pengikut protestan. Namun penerus Henry, Edward IV kemudian membatalkan Akta enam butir.

Perang Kristen keenam – perang tiga puluh tahun 1618-1648

Protestan di Bohemia menyerang pertama kali. Tindakan ini disebut Defenestrasi Praha, dan menjadi awal kemunculan protestan kebangsaan. Protestan memperoleh banyak kemenangan di awal, dan pemberontakan ini menyebar ke bagian lain kekuasaan Habsburg. Di awal 1619, bahkan Wina, ibu kota Hapsburg terancam oleh tentara Gabungan Evangelis.
Katolik kemudian berhasil menghancurkan kekuatan protestan di Weisserberg tahun 1620. Protestan kemudian kembali menang dalam pertempuran Wiesloch, tahun 1622. Tapi, hanya sementara, mereka telah di bantai habis oleh KAtolik.

Tahun 1626, raja Christian IV dari Denmark mendukung katolik dan menyerang Katolik jerman dalam pertempuran Dessau. Mereka kalah dan kembali ke utara. Pasukan katolik membakar dan membantai penduduk seluruh kota protestan di jerman utara.
Protestan Swedia kemudian menyerang Katolik Jerman. September 1630, mereka berperang di Breitenfeld, dan 6000 tentara katolik semuanya terbunuh. Akhirnya, Swedia bertemu dengan kekuatan katolik yang lebih besar November 1632 dalam pertempuran Lutzen. Dalam pertempuran ini, raja Swedia, Gustav, terbunuh namun protestan masih tetap menang dan katolik mundur. Semua Bavaria kemudian dikuasai tentara protestan, yang hanya mendapat perlawanan berarti oleh katolik di Silesia.
September 1634, pasukan swedia kalah dalam pertempuran Nordlingen dan akhirnya mundur dari jerman.

Di masa ini, protestan swedia, katolik jerman, protestan jerman, protestan belanda, Austria dan sekuler perancis saling berperang satu sama lain. Pertempuran-pertempuran utama terus terjadi antara beragam pasukan hingga 1647, saat tentara PErancis menginvasi dan menguasai Bavaria: raja Bavaria, Maximilian I, lalu mundur dari perang, berdamai dengan Swedia dan Perancis, dikenal dengan Truce of Ulm, Maret tahun itu.
Perdamaian Westphalia, ditandatangani tahun 1648, secara mendasar mempengaruhi sejarah Eropa. Swiss dan Belanda menjadi Negara merdeka; kekaisaran romawi suci dari raja-raja jerman melemah, mencegah penyatuan jerman untuk 200 tahun kemudian, dan perancis menjadi kekuatan utama di eropa barat.

Referensi:
March of the Titans: A History of the White Race. Chapter 43 : In the Name of God - The Christian Wars. Ostara Publications, 1999.

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License