Penanggalan Radiometrik Dengan Salah Beranggapan Tingkatnya Konstan

klaim
penanggalan radiometrik menganggap tingkat peluruhan radioisotop konstan, namun asumsi ini tidak didukung. Semua proses di alam beragam sesuai dengan beragam faktor, dan kita tidak mesti mengharapkan radioaktivitas berbeda.
sumber
• Morris, Henry M., 1974. Scientific Creationism, Master Books, Arkansas, p. 139.
Respon
1. Tetapan Peluruhan radiaktif tergantung pada akhirnya pada beberapa tetapan dasar yang sekarang sering dianggap tersetel dengan baik. Jadi merubah tetapan peluruhan radiaktif hanya dapat berarti perubahan pada tetapan-tetapan dasar ini. Ini artinya kalau klaim kreasionis ini bertentangan dengan klaim lain yang mereka landaskan pada alam semesta yang tersetel dengan baik. Menariknya, walau alam semesta yang tersetel dengan baik diperdebatkan dalam masyarakat kosmologis atas beragam alasan, sedikit keraguan ada kalau bahkan perubahan kecil dalam tetapan-tetapan dasar akan merubah alam semesta begitu dramatis sehingga dunia dan kehidupan paling tidak sebagaimana yang kita tahu akan mustahil. Dengan kata lain: tidak ada bentuk kehidupan sekarang akan bertahan hidup bila perubahan sedikit saja terjadi pada tetapan-tetapan dasar yang dibutuhkan untuk merubah tingkat peluruhan radioaktif sedikit saja, belum lagi perubahan besar yang akan dibutuhkan untuk kreasionisme bumi muda.
2. Teknik-teknik radiometrik berbeda memakai beragam sistem isotop berbeda dengan mode dan rantai peluruhan berbeda. Karena beragam gaya fisika terlibat dalam beragam proporsi pada beragam mode peluruhan, sangat tidak semestinya kalau semua teknik radiometrik akan terpengaruh dalam tepat cara yang sama dengan perubahan tingkat peluruhan. Sebuah perubahan signifikan dalam tingkat peluruhan akan menghasilkan konflik yangsignifikan antara hasil dari beragam teknik radiometrik, yang tidak teramati selama ini. Hasil dari beragam metode semua sesuai satu sama lain.
3. Beberapa pengamatan dapat dipakai untuk membatasi perubahan dalam tetapan-tetapan peluruhan dan untuk menunjukkan kalau akurasi teknik radiometrik tidak terpengaruh. Contohnya fakta kalau fisika bintang sama tidak perduli berapa jauh bintang itu dari kita, dan dengan demikian berapapun jauhnya kita melihat ke dalam sejarah alam semesta. Juga reaktor Oklo, sebuah reaktor nuklir alami purba, menunjukkan kalau tingkat peluruhan pada dasarnya sama jauh di masa lalu.
4. Lebih jauh, waktu yang diberikan oleh tingkat peluruhan tetap dapat di uji silang dengan metode penaggalan lainnya seperti sampel inti-es, perluasan lantai-laut, dan seterusnya. Dengan tepat keabsahan korelasi antara beragam metode ini membuat mereka begitu kredibel.
5. “Semua proses di alam beragam tergantung pada beragam faktor”, tidak melihat apakah ekspresi yang ilmiah ataupun yang sesuai dengan jejak Ayam, yaitu salah sepenuhnya.
6. Bila benar kalau tingkat peluruhan radioaktif tidak tetap, maka kreasionis sepenuhnya tidak dapat menjelaskan kenapa unsur radioaktif Lawrencium selalu teramati memiliki waktu paruh sekitar 4 jam, dan selalu meluruh menjadi unsur radioaktif Californium, yang, selalu teramati memiliki usia paruh 2,6 tahun.
Kesalahan yang terkandung dalam klaim ini
• Bukti yang ditekan (banyak bukti mengenai keabsahan tingkat peluruhan diabaikan)
• Induksi Slothful (“Saya tidak akan percaya apapun bukti yang engkau tunjukkan”)
• Inkonsistensi (klaim ini dan klaim penyetelan baik yang diklaim kreasionis tidak bersesuaian)

External Links
Matson, Dave E., 1994. How Good Are Those Young-Earth Arguments? http://www.talkorigins.org/faqs/hovind/howgood-c14.html#R2
Referensi
1. Emery, G.T., 1972. Perturbation of nuclear decay rates. Annual Review Nuclear Science 22: 165-202.
2. Fujii, Yasunori et al., 2000. The nuclear interaction at Oklo 2 billion years ago. Nucl. Phys. B 573: 377-401.
3. Greenlees, Paul, 2000. Theory of Alpha Decay. http://www.phys.jyu.fi/research/gamma/publications/ptgthesis/node26.html
4. Knudlseder, J., 1999. Constraints on stellar yields and Sne from gamma-ray line observations, http://xxx.lanl.gov/abs/astro-ph/9912131
5. Krane, Kenneth S., 1987. Introductory Nuclear Physics. John Wiley & Sons.
6. Meert, Joe, 1996, 2002. Were Adam and Eve Toast? http://gondwanaresearch.com/hp/adam.htm
7. Nomoto et al., 1997. Nucleosynthesis in type 1A supernovae, http://xxx.lanl.gov/abs/astro-ph/9706025 dan Nucleosynthesis in type II supernovae, http://xxx.lanl.gov/abs/astro-ph/9706024
8. Perlmutter et al., 1997. Discovery of a supernova explosion at half the age of the universe and its cosmological implications, http://xxx.lanl.gov/abs/astro-ph/9712212
9. Prantzos, N., 1999. Gamma-ray line astrophysics and stellar nucleosynthesis: perspectives for Integral, http://xxx.lanl.gov/abs/astro-ph/9901373
10. Renne, P. R., Sharp, W. D., Deino, A. L., Orsi, G., Civetta, L., 1997. 40Ar/39Ar Dating into the Historical Realm: Calibration Against Pliny the Younger. Science 277: 1279-1280.
11. Shlyakhter, A.I., 1976. Direct test of the constancy of fundamental nuclear constants. Nature 264: 340. http://sdg.lcs.mit.edu/%7Eilya_shl/alex/76a_oklo_fundamental_nuclear_constants.pdf
12. Thielemann et al., 1998. Nucleosynthesis Basics and Applications to Supernovae. http://xxx.lanl.gov/abs/astro-ph/9802077
13. Uzan, Jean-Philippe, 2002. The fundamental constants and their variation: observational status and theoretical motivations. http://www.arxiv.org/abs/hep-ph/0205340
Bacaan lanjut
• Johnson, Bill, 1993. How to Change Nuclear Decay Rates. http://math.ucr.edu/home/baez/physics/ParticleAndNuclear/decay_rates.html

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License