Hukum Pertama Termodinamika

Hukum pertama termodinamika mengatakan kalau materi atau energinya yang setara tidak dapat diciptakan tidak pula dapat dihancurkan. Salah satu hasil logis dari hukum ini adalah tidak adanya materi atau energi baru muncul dimanapun di alam semesta, tidak ada pula materi apapun yang lenyap musnah begitu saja. Semua materi dan energi dalam alam semesta terjaga. Akibatnya, hukum ini sering disebut juga Hukum Konservasi Massa dan Energi. Walau materi tidak dapat diciptakan tidak pula dapat dihancurkan, ia dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, yaitu dari cair menjadi gas, cair menjadi padat, padat menjadi gas. Pengalaman fisika eksperimental yang bertumpuk membenarkan hukum pertama sebagai sebuah fakta. Hal ini memiliki implikasi bagi asal-usul materi dalam alam semesta kita.
Kreasionis Kristen mengklaim kalau hukum pertama termodinamika adalah bukti penciptaan dalam Genesis dimana segalanya telah lengkap, yaitu tidak ada hal baru yang muncul setelah minggu penciptaan. Hal ini jelas memaksakan karena dari pernyataan hukum pertama termodinamika, telah ada kata “tidak dapat diciptakan”.
Usaha untuk membuktikan kalau hukum pertama termodinamika salah adalah dengan menemukan mesin sempurna yang mampu menciptakan energi atau materi secara seketika tanpa pengorbanan atau dengan pengorbanan yang lebih kecil dari materi atau energi yang dihasilkan. Sampai saat ini tidak pernah ada mesin demikian yang dapat diciptakan.
Secara singkat, hukum pertama mendefinisikan cadangan energi sebuah sistem sehingga perubahan dalam energi dapat dihitung secara kuantitatif. Bila sebuah sistem, berubah dari keadaan 1 menjadi keadaan 2, menyerap kuantitas panas q dari sekitarnya, sementara melakukan kerja sebesar w, pada sekitarnya, maka perbedaan energi antara kedua keadaan diberikan oleh
E2 - E1 = q - w.
Hukum pertama, disebut prinsip kekekalan, dapat diajarkan dengan mudah pada siswa, karena prinsip kekekalan yang analig ada pada pengalaman sehari-hari. Sebagai contoh, bila dua wadah memuat W1 kilogram air, anda tambahkan q kg air sambil membuang w kg air, totap air, W2, akan selalu W1 plus q – w. Lebih lanjut, ini akan selalu benar, seberapapun rumitnya urutan penambahan dan pengurangannya. Hal yang sama berlaku untuk penyimpanan energi.
Untuk membuktikan hukum pertama termodinamikan, kalau energi adalah sebuah fungsi keadaan, kita menunjukkan kalau menyangkal keabsahannya adalah energi dapat diciptakan, dan semua pengalaman kita menunjukkan kalau ini tidak benar.
Bacaan Lanjut:
1. Missler, Chuck, Eastman, Mark, M.D."The Creator Beyond Time and Space", The Word for Today 1996, p.12-17
2. James S. Treifel, "The Moment of Creation", Scribner's and Son. p 141-142
3. H. Bondi and T. Gold, "The Steady State Theory of the Expanding Universe," Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, 108:252-270 (1948).
4. Patterson, John W., “Thermodynamics and Probability," in Evolutionists Confront Creationists, pages 132-150. Proceedings of the 63rd Annual Meeting of the Pacific Division of the American Association for the Advancement of Science, Vol 1, Part 3, April 30th 1983; Pacific Division of the American Association for the Advancement of Science, c/o California Academy of Science, Golden Gate Park, San Francisco, CA
5. Cramer, J.A., “General Evolution and the Second Law of Thermodynamics,” in Origins and Shape, D. L. Willis, ed., American Scientific Affiliation, Elgin, IL, 1978
6. Freske, S., “Creationist Misunderstanding, Misrepresentation, and Misuse of the Second Law of Thermodynamics,” Creation/Evolution, page 8, Issue IV (Spring), 1981. ( 2, 4-9)
7. Patterson, John W., “An Engineer Looks at the Creation Movement,” Iowa Academy of Science Proceedings, Vol 89, no. 2, page 55, 1982.
8. Morris, Henry M., The Twilight of Evolution, Baker Book House, Grand Rapids, MI 1982.
9. Mahan, Bruce H., College Chemistry, pages 288-289, Addison-Wesley, Reading, MA 1966

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License