Departemen agama

Departemen agama adalah departemen dalam pemerintahan indonesia yang mengurus masalah hak warga negara untuk beragama. Tindakan yang ditempuh untuk ini misalnya membuat tafsir al quran resmi dan memberikan informasi dan layanan mengenai ibadah haji.
Dalam kabinet Susilo Bambang Yudhoyono jabatan menteri agama dipegang oleh Maftuh Basuni.
Peran departemen agama dan kritik terhadapnya
1. Mengatur ibadah haji. Hal ini mengakibatkan munculnya oknum-oknum yang mengkorupsi dananya.
2. Menentukan agama mana yang diakui dan mana yang tidak di indonesia. Hal ini mengakibatkan beberapa agama tidak dapat berkembang dan cenderung mundur karena tidak mendapat dukungan. Hal ini bertentangan dengan HAM karena masalah keyakinan tidak boleh dipaksakan.
3. Menghasilkan guru-guru agama islam untuk mengajarkan pelajaran agama di sekolah-sekolah. Hal ini mengakibatkan diskriminasi terhadap siswa dengan agama yang tidak mayoritas dan dalam beberapa kasus, siswa tersebut terpaksa mengikuti pelajaran agama yang berbeda dengan agamanya.
4. Mengutamakan agama islam dibandigkan dengan agama lainnya. Hal ini jelas terlihat pada pembagian ditjen dimana terdapat ditjen pendidikan islam, namun tidak pendidikan agama lainnya. Akibatnya depag terlihat bernuansa islam.
5. Penyelenggaraan seleksi CPNS yang tidak transparan. Hal ini mengakibatkan adanya KKN dalam proses seleksi CPNS.
6. Melakukan intervensi pada masalah ritual. Sehingga menurut Masdar F. Masudi, berpeluang untuk melakukan penipuan dan korupsi terhadap uang rakyat dalam persoalan ritual.
7. Pembangunan fisik berupa rumah-rumah ibadah dan pendidikan agama yang megah. Hal ini tidak mencerminkan keprihatinan terhadap populasi rakyat Indonesia yang mayoritas di bawah garis kemiskinan.

Departemen agama merupakan salah satu departemen yang paling korup di Indonesia. Hal ini terutama semenjak kasus dana abadi umat (DAU) terungkap.
Selain itu dalam membina pendidikan, wajar kita amati adanya gejala miskinnya sekolah hasil binaan Departemen Agama yang muncul ke permukaan sebagai sekolah unggulan. Hal ini jelas disebabkan karena focus utama pendidikan lebih kepada sesuatu yang imajiner dan tidak aplikatif.

Referensi
1. http://lowongan.blog.friendster.com/2007/05/CPNS-Departemen-Agama/
2. Situs resmi Departemen Agama Republik Indonesia
3. Departemen Agama Rampungkan 10 Jilid Tafsir Quran, Rabu, 17 September 2008 | 22:53 WIB. TEMPO Interaktif

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License