Alam Semesta Tidak Dapat Muncul Dari Ketiadaan

Klaim
Hukum pertama termodinamika mengatan materi/energi tidak dapat muncul dari ketiadaan. Maka, alam semesta sendiri tidak dapat terbentuk secara alami.
sumber
• Anon (1998). Is There a Creator Who Cares About You? Brooklyn, New York, U.S.A: Watchtower Bible and Tract Society of New York, Inc. pp. 12-13.
Respons
1. Ini adalah argumen Orang-orangan sawah sejauh ia mempertanyakan keabsahan Big Bang. Teori big bang tidak mengklaim mengenai sifat puncak dari asal usul alam semesta. Ia hanya menjelaskan perubahan di alam semesta yang terjadi setelah singularitas tampak. Sebelum saat itu, semua skenario adalah pada dasarnya spekulatif.
2. Untuk asal usul sesungguhnya alam semesta, spekulasi dan hipotesis dari waktu sebelum (bila istilah sebelum bahkan bermakna dalam konteks ini) big bang telah merumuskan kalau ia memenuhi prinsip kekekalan. Kekekalan energi tidak selalu berlangsung seperti apa yang masyarakat umum pahami. Dalam sistem kuantum energi mematuhi prinsip ketidakpastian Heisenberg. Energi dE dapat keluar dari keberadaan untuk suatu selang waktu dt, dimana dE*dt >=h (prinsip ketidakpastian). Ini disebut fluktuasi kuantum vakum. Fenomena ini telah dibenarkan secara eksperimen dan bertanggung jawab atas radiasi lubang hitam. Dispekulasikan kalau energi total dE seluruh alam semesta sangat dekat ke nol, dan dengan menerapkan prinsip ketidakpastian, anda menghasilkan dt (waktu keberadaan alam semesta) yang sangat besar. Dengan kata lain, alam semesta mungkin merupakan fluktuasi kuantum dan pada dasarnya muncul dari ketiadaan.
3. Juga, menurut teorema Noether, kekekalan energi terkait dengan dan didefinisikan oleh homogenitas waktu. Karena big bang adalah sebuah singularitas dimana waktu tidak mesti homogen, energi tidak perlu kekal.
4. “Sesuatu tidak dapat muncul dari ketiadaan” tidak memiliki landasan empiris, karena kita tidak punya pengalaman dengan ketiadaan (berarti, tidak ada pula ruang dan wantu), sehingga tidak tahu bagaimana ia berperilaku. Fisika kita saat ini menjelaskan apa yang kita amati di dalam alam semesta: tidak ada yang tahu apakah ia dapat bermakna bila diterapkan pada alam semesta itu sendiri. Faktanya, segalanya yang kita tahu datang dari pengamatan dan studi yang dilakukan di dalam alam semesta. Dengan menerapkan pengetahuan itu pada hal-hal diluar konteks itu (misalnya, menerapkannya pada alam semsta itu sendiri) tidak sah secara logis.
5. Muatan energi keseluruhan alam semesta dapat saja nol, karena medan gravitasi benda berat memiliki kontribusi energi negatif. (Ia perlu menghabiskan energi ke, misalnya merubah bumi menjadi awan debu homogen). Dalam hal ini, muatan energi alam semesta sama dengan muatan energi ketiadaan. Namun dengan semua hal misterius yang menyusun kosmologi modern (materi gelap, energi gelap) dan fisika kuantum (energi fluktuasi kuantum), tidak ada yang tahu dengan pasti.
6. Bila argumen ini berlaku, ia juga berlaku untuk kreasionisme pada derajat yang sama karena kreasionisme mengatakan “Tuhan menciptakan dunia dari ketiadaan”.
7. Apakah alam semesta muncul dari ketiadaan tidak punya kaitan pada gagasan penurunan dengan modifikasi organisme. Kreasionis telah gagal berkali-kali dalam usaha mereka memakai klaim untuk menyangkal pewarisan organisme hidup dan fosil seperti brontotheres, anjing, babi, kuda, anggrek, jagung, gandum, pakis dan siput.
Kesalahan yang termuat dalam klaim ini
• Argumen ketidakperdulian (Tuhan pengisi celah pasti membuat alam semesta)
• Penyapuan generalisasi (hukum tidak harus berlaku dalam kasus big bang)
• Orang-rangan sawah (teori big bang tidak menyatakan kalau alam semesta datang dari ketiadaan)
• Komposisi (hal-hal individual seperti jam dan bola mata harus memiliki perancang, sehingga semua benda pasti punya perancang)
• Penjelasan sirkuler / memohon pertanyaan (bila sesuatu tidak dapat muncul dari ketiadaan, darimana tuhan – yang perlu untuk menjelaskan alam semesta – datang?)
Bacaan lanjut
• Hawking, Stephen, 2001. The Universe in a Nutshell. New York: Bantam.

Unless otherwise stated, the content of this page is licensed under Creative Commons Attribution-ShareAlike 3.0 License